Lupa, Hilang Sudah

Menjadi sebuah tanda tanya besar bagi saya, apa yang membuat pulpen yang baru saya beli kurang dari kurun waktu 24 jam, hilang. Anggapan dasar saya tentang benda tersebut antara penting dan tidak penting. Namun tentunya lebih cenderung akan pentingnya kegunaan barang itu. Soalnya ketika datang waktu untuk mencatat sesuatu pulpen inilah yang ambil peranan. Sedangkan anggapan tidak pentingnya ketika memang tidak ada perlu apa-apa dengan benda ini. Sekadar pelengkap alat tulis yang tidak terlalu dihiraukan. 

Kehilangan alat tulis semacam ini sering sekali saya alami, tidak hanya satu atau dua kali. Memang, saat pertama saya beli pulpen tidak lupa saya sematkan nama saya di pulpen tersebut. Namun, ketika saya lupa di mana menyimpannya terakhir (di luar tas dan saku celana), hilang sudah. Padahal, kalaupun diamankan seseorang siapapun mereka, patutnya dia kembalikan lagi pulpen itu ke orang yang jelas-jelas namanya ada di pulpen itu. Lha, ini mana ada, raib sudah.

Maka dari itu, malas saya sekarang kalo beli pulpen harus pake identitas pemilik segala yang imbasnya sayapun sekarang harus mengakrabkan diri dengan masalah seperti ini. Namun, itu tidak berarti kalau saya ini royal sekali gelontorin duit buat meilhara kesalahan yang selalu sama dilakukan.

Hanya saja saya tetap berusaha memelihara kefitrahan diri saya tentang masalah ini dengan menjaga sebaik mungkin barang apapun yang saya miliki termasuk barang yang saya pinjam juga tentunya. Jikalaupun nanti saya temui pulpenku hilang lagi, anggap saja orang lain lebih berhak, ikhlaskan dan semoga pulpen itu digunakan demi kemaslahatan.

Related Post