Namanya masjid Aya Sofia. Usia masjid ini tergolong sangat tua, sekitar empat abad. Lokasinya di Istambul, Turki.
Sumber: http://www.eramuslim.com/hikmah/rihlah/aya-sofia.htm
Keindahan arsitektur masjid ini begitu mengagumkan para pengunjung. Tampak dari luar, pengunjung disuguhkan ukuran kubah yang begitu besar. Ukuran tengahnya 30 meter dan tingginya 54 meter.
Ketika memasuki area masjid, pengunjung dibuai dengan keindahan interior yang dihiasi mosaik dan fresko. Tiang-tiang masjid terbuat dari pualam warna-warni. Serta dinding yang dihiasi ukiran. Subhanallah, seperti berada di bawah lukisan cakrawala mini.
Selain keindahan interior, daya tarik masjid ini juga pada nilai sejarahnya. Di sinilah simbol pertarungan antara Islam dan non Islam, termasuk di dalamnya nilai-nilai sekular pasca runtuhnya Kekhalifahan Turki Utsmani.
Sebelum diubah menjadi masjid, Aya Sofia adalah sebuah gereja bernama Hagia Sophia yang dibangun pada masa Kaisar Justinianus, tahun 558 M. Sempat beberapa kali hancur karena gempa, kemudian dibangun lagi.
Pada tanggal 27 Mei 1453, Konstantinopel takluk oleh kekuasaan Islam. Penaklukan dipimpin oleh Muhammad II bin Murad II. Beliaulah yang akhirnya terkenal dengan nama Al-Fatih yang artinya sang penakluk.
Saat berhasil menaklukan kota besar Nasrani itu, Al-Fatih turun dari kudanya dan melakukan sujud syukur. Ia pergi menuju gereja Hagia Sophia. Saat itu juga, gereja diubah menjadi masjid yang diberi nama Aya Sofia. Pada hari Jumatnya, atau tiga hari setelah penaklukan, Aya Sofia langsung digunakan untuk shalat Jumat berjamaah.
Sepanjang kekhalifahan Turki Utsmani, beberapa renovasi dan perubahan dilakukan terhadap Masjid Aya Sofia. Pada masa Al-Fatih dibangun sebuah menara di bagian selatan. Pada masa Sultan Salim II, dibangun lagi sebuah menara di bagian timur laut. Dan pada masa Sultan Murad III, dibangun dua buah menara dan diubah bagian-bagian masjid yang masih bercirikan gereja. Termasuk, mengganti tanda salib yang terpampang pada puncak kubah dengan hiasan bulan sabit.
Sayangnya, perubahan buruk terjadi di masa pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk di tahun 1937. Kaki tangan penjajah Turki ini pun mengganti fungsi masjid menjadi museum. Beberapa disain dan corak bangunan yang bercirikan Islam diubah lagi menjadi gereja. Bahkan, ada bagian di langit-langit masjid yang bercat kaligrafi dikerok hingga ditemukan kembali lukisan-lukisan sakral Kristen.
Sejak itu, Masjid Aya Sofia dijadikan salah satu objek wisata terkenal di Istambul oleh pemerintah Turki.
Sumber: http://www.eramuslim.com/hikmah/rihlah/aya-sofia.htm
7 komentar:
Subhanallah
biar sudah dimakan usia nich masjid
tapi masih tampak gagah
If only the Venetians hadn't weakened Byzantium.
The region could have been spared 600 years of stagnation.
subhannalah...
sungguh mega masjid ini rumah Allah SWT, bagaikan tamn-taman yang ada disurga,,,
mas.. ane balas kunjungan.. ane gak bisa ngisi di buku tamu nya.. ane pake notbokk...! saling follow ya.
saya dah follow mas.. ditunggu follow balik nya ;)
mm,, Ok. klo di NtBook g maX. ya Tmpilannya. ya gPapa. :)
hemmm masjid yang indah
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Post a Comment